Selamat Datang

Terima kasih telah mengunjungi blog kami, mohon maaf sebelumnya, blog ini masih dalam tahap pembaruan, sadar bahwa masih banyak kekurangan, saran dan masukan dari anda sangat kami butuhkan guna memperbaik blog kami.
Terima kasih Tuhan Yesus Memberkati

15 Jun 2009

Isteri Yang Bijaksana

ISTRI YANG BIJAKSANA...dan nama istrinya Abigail. Perempuan itu bijak dan cantik... (1 Samuel 25:3)

PENDAHULUAN (± 5 menit) Bacaan: 1 Samuel 25:23-31
Seorang istri yang bijaksana akan menghadirkan keadaan yang baik dalam rumah tangganya. Hal ini terjadi karena adanya sikap pandang yang memperhatikan hal-hal yang penting. Berani melangkah melakukan yang harus dilakukan, rela membayar harga yang harus dipikul, dan mengarahkan pendangan hidupnya kepada perkara yang kekal.
Abigail adalah teladan yang dimateraikan di dalam Alkitab sebagai isteri yang bijaksana. Ia bertindak untuk keselamatan keluarganya yang terancam bahaya akibat kesalahan suaminya yang menghina Daud.

Tindakan Abigail dapat diterapkan dalam hidup hari ini bagi para isteri agar rumah tangganya mengalami lawatan dan pertolongan Tuhan. Dewasa ini kebanyakan kaum wanita yang setia dan bersungguh-sungguh dalam perkara rohani. Seharusnya kaum pria yang memimpin dalam rumah tangga, khususnya sebagai imam dan nabi bagi keluarganya. Tetapi, manakala suami belum sungguh-sungguh bertobat, peranan isteri yang bijak membawa rumah tangganya dalam kemenangan. Kita akan belajar dari teladan Abigail. Kita akan belajar dari teladan Abigail mengenal istri yang bijaksana.

SASARAN (± 20 menit)
Ciri Abigail sebagai istri yang bijaksana:
1. Ia menyadari bahaya yang mengancam keluarganya, ia bertindak dan membayar harganya (ay. 18).
Abigail langsung menyiapkan keledai dan persembahan yang akan dipersembahkan kepada Daud untuk melunakkan hatinya agar tidak jadi menumpas kaum pria dalam rumah tangganya.
Penerapan: Seorang istri dan ibu, berdoa syafaat membela suami dari pengaruh jahat yang ada di luar rumah, berdoa syafaat bagi anak-anak melindungi dari pergaulan baruk dan sasaran kejahatan yang ada di luar rumah.

2. Ia rendah hati, mau datang minta ampun, datang membawa persembahan (ay. 23,24).Abigail mau bersusah-susah mencari Daud dan begitu bertemu ia menyambah. Padahal ia orang kaya dan terhormat.
Penerapan: Untuk mengejar perkara keselamatan, ia bersedia menanggalkan status kekayaan dan kenyamanannya. Artinya memprioritaskan waktu menyembah Tuhan, melayani Tuhan, supaya mendapat perkenanan Tuhan. Kerendahan hati ini diterapkan kepada suami dalam bentuk tunduk kepadanya, tidak menggurui suami, tidak merasa lebih rohani dari suami. Kerendahan hati ini membuat suami merasa dimengerti dan disokong oleh istri untuk maju dalam hal-hal positip.

3. Melihat ke dapan pandangan iman, dan memosisikan dirinya untuk kebaikan masa depan (ay. 30-31).
Abigail memandang Daud dengan pandangan masa depan, yaitu Daud adalah raja masa depan. Walaupun kenyataannya, hari itu Daud masih pengembara. Abigail mempercayai janji Tuhan kepada Daud. Abigail mempersiapkan hidupnya hari ini untuk kebaikan masa depan.Penerapan: Istri yang bijak melakukan hal-hal yang dikerjakan hari ini dikaitkan untuk menuai pada masa Tuhan Yesus datang sebagai Raja segala raja. Ketekunan dalam melakukan hal-hal yang benar hari ini dilakukan dengan pengharapan menuai hasil pada saat harus mempertanggung-jawabkan di hadapan Tuhan. Sikap tunduk kepada suami, melayani dengan menabur kasih bagi suami yang masih belum sungguh-sungguh bertobat adalah dulakukan dengan pandangan akan menuai hasil yang baik pada akhirnya. Terutama pada saat kedatangan Tuhan Yesus.
Istri yang bijaksana akan terus melakukan hal-hal ini dengan tekun, agar tidak ada celah bagi si jahat menyerang anggota rumah tangganya. Bahkan seisi rumah tangganya akan dapat dimenangkan untuk hidup bagi Tuhan Yesus.

PENJELASAN BAHAN KHOTBAH
Alkitab menyembutkan bahwa Abigail adalah istri yang bijaksana dan cantik. Seorang istri yang bijaksana selalu peka dan peduli untuk mendatangkan yang baik bagi keluarganya. Ia waspada untuk menghindarkan rumah tangganya dari malapetaka yang sedang mengancamnya.

Menjalani tahun 2009, kita perlu kesiapan dan ketangguhan yang lebih lagi untuk menyangkal setiap serangan si jahat terhadap rumah tangga Kristen. Agar rumah tangga tetap dalam keadaan baik-baik. Secara kodrat, suami adalah pemimpin yang bertanggung-jawab untuk memimpin rumah tangganya ke dalam kemenangan.

Namun, peranan istri sangat menentukan untuk tercapainya sasaran tersebut. Terutama manakala sang suami terlalu sibuk. Suami kurang waktu dalam hal rohani sehingga dapat melalaikan hal-hal yang penting bagi rumah tangganya.

Nabal melakukan kesalahan fatal dengan menghina Daud yang sudah berbuat baik menjaga keamanan domba-dombanya di padang penggembalaan.
Akibatnya Daud dengan keempat ratus orangnya pergi untuk membantai Nabal dan orang laki-laki seisi rumahnya (1 Sam 25:34).

Tetapi demi TUHAN, Allah Israel yang hidup, yang mencegah aku dari pada berbuat jahat kepadamu -- jika engkau tadinya tidak segera datang menemui aku, pasti tidak akan ada seorang laki-laki pun tinggal hidup pada Nabal sampai fajar menyingsing."

Di sinilah peranan Abigail sebagai istri yang bijaksana telah bertindak bagi keselamatan keluarganya. Abigail datang meminta ampun dan membawa persembahan kepada Daud (ay. 18, 23, 27, 28), dan ia menyelamatkan keluarganya dari pembantaian. Bahkan Daud memuji kebijaksanaan Abigail (1 Sam 25:33).

25:18 Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai,
25:23 Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
25:27 Oleh sebab itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah diberikan kepada orang-orang yang mengikuti tuanku.
25:28 Ampunilah kiranya kecerobohan hambamu ini, sebab pastilah TUHAN akan membangun bagi tuanku keturunan yang teguh, karena tuanku ini melakukan perang TUHAN dan tidak ada yang jahat terdapat padamu selama hidupmu.

25:33 terpujilah kebijakanmu dan terpujilah engkau sendiri, bahwa engkau pada hari ini menahan aku dari pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari keadilan.

Dalam Ibadah persatuan Pelwap GPdI Yapsel kali ini. Motivasi rohani, yaitu kepemimpinan rohani seorang pria yang kurang kuat dalam rumah tangga. Karena itu, para istri bijaksana memberikan pengaruh yang kuat bagi pertumbuhan rohani di dalam rumah tangga.




Ada tiga poin yang harus ditekankan kepada jemaat agar menjadi istri bijaksana:
1. Menyadari keadaan bahaya masa kini mengancam keluarga (ay. 18).
18 Lalu segeralah Abigail mengambil dua ratus roti, dua buyung anggur, lima domba yang telah diolah, lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratus kue ara, dimuatnyalah semuanya ke atas keledai,
Hari ini banyak anak muda jatuh kepada narkoba, suami jatuh kepada penyelewangan dengan wanita lain. Istri harus memeranginya dalam doa syafaat.

2. Istri menjadi rendah hati di hadapan Tuhan dan suami (ay. 23,24).
23 Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah. 24 Ia sujud pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah perkataan hambamu ini.
Tidak mempertahankan kenyamanan dan status apapun, demi memenangkan keluarganya bersedia untuk doa puasa, mencari wajah Tuhan, bangun tengah malam. Bersikap tunduk kepada suami, tetap menghormati hak dan status suami sebagai pemimpin dan tidak merasa lebih rohani.

3. Melihat ke masa depan dengan iman (ay. 30,31).
30 Apabila TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel, 31 maka tak usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini."

Apa yang dilakukan hari ini akan memiliki kaitan dan hasil kebaikan di masa datang. Apa yang didoakan, pelayanan kepada suami dengan tulus hari ini, ketekunan untuk menabur kasih dan kesabaran semuanya itu pada akhirnya akan dituai oleh istri, khususnya upah yang Tuhan Yesus beri pada hari Tuhan.


by Pdt. Timotius Dawir, S. Th

Tidak ada komentar: